Selasa, 08 Desember 2009

Benar Bisa Berpikir?

Pada satu hari libur yang cerah, berjalanlah satu keluarga muda. Ayah, ibu dan satu orang anaknya yang masih kecil. Anak kecil yang masih ‘jernih’, cerdas dan polos.

Seperti kebanyakan anak kecil calon generasi penerus, biasanya masih bisa berpikir kritis, selalu mengatakan sejujurnya apa yang ada dipikirannya tanpa tendeng aling-aling.
(toh, kita yang tua yang konon disebut kritis tidak mampu berkata sebebas anak kecil, bukan?)

Sampailah perjalanan mereka ke pinggir sungai. Kotornya sungai itu. Airnya tak jernih lagi. Baunya demikian menyengat. Berbagai sampah mengambang berbaris.

Melihat keadaan sungai itu, si anak bertanya pada ibunya,
“Bu, apa ya kira-kira yang akan dipikirkan ikan-ikan tentang sungai ini?”

Dengan enteng si ibu menjawab,
“Ah kamu Nak, ikan toh tidak bisa berpikir!”

Mendengar jawaban ibunya, anak kecil itu hanya terdiam. Dalam hatinya ia bergumam, “Oh iya ya, mana ada ikan bisa berpikir. Kan hanya seekor ikan.”

Keluarga muda itu terus berjalan. Kali ini melewati sebuah pabrik. Terlihat cerobong asapnya mengepulkan asap yang hitam pekat. Satu dua burung terlihat terbang di sekitar asap hitam itu.

Dengan seksama anak kecil itu mengamati burung-burung yang sedang berterbangan. Kali ini anak kecil itu bertanya pada ayahnya,
“Pa, apa ya yang akan dipikirkan burung-burung tentang asap hitam itu?”

Dengan enteng pula si Ayah menjawab,
“Ada-ada saja kamu ini Nak, burung-burung kan tidak bisa berpikir!”

Mendengar jawaban itu, kembali anak kecil itu bergumam dalam hatinya, “Oh iya Bapak benar, burung-burung kan tidak bisa berpikir.”

Entah apa yang dipikirkan kedua orang-tua anak kecil itu, mereka mengkerutkan dahinya sejenak, saling lirik, kemudian sama-sama berucap lirih,
“Syukurlah manusia bisa berpikir!”

Aduhai, seandainya benar seperti apa yang diucapkan kedua orang-tua itu, marilah kita mulai berupaya menjernihkan kembali air sungai itu, mencerahkan kembali langit kita itu, menghijaukan kembali lingkungan kita itu, melestarikan alam kita itu…ya, seandainya kita bisa berpikir!

Tidak ada komentar: