Minggu, 15 Maret 2009

Toples Krupuk dan Dua Cangkir Kopi

copy from : http://triwahjono.wordpress.com/2009/03/15/toples-krupuk-dan-dua-cangkir-kopi/

Seorang profesor mengajar di depan kelas Filsafat dan mempunyai beberapa benda ditaruh di meja kelas. Ketika kuliah dimulai, ia tanpa berkata-kata mengambil satu toples krupuk terbuat dari kaca yang besar dan mengisinya dengan bola-bola pingpong. Ketika ia bertanya ke para mahasiswanya apakah toples krupuk itu sudah penuh ? Semuanya menjawab sudah.


Pak Profesor kemudian mengambil satu boks kelereng dan mengisinya ke dalam toples kerupuk. Ia sedikit mengocok toples itu, sehingga kelereng-kelereng itu mengisi ruang-ruang kosong di antara bola-bola pingpong. Ia kemudian bertanya kepada mahasiswanya apakah toples sekarang sudah penuh ? Para mahasiswanyapun menjawab, sudah.

Pak Profesor kemudian mengambil satu boks pasir dan menuangkannya ke dalam toples kerupuk itu. Sudah pasti, pasir itu akan mengisi ruang-ruang kosong yang masih tersisa. Ia kemudian bertanya sekali lagi kepada para mahasiswanya apakah toples ini sudah penuh ? Para mahasiswapun menjawab, sudah Prof.

Setelah itu Pak Profesor mengambil air panas dan menuangkannya ke dalam 2 cangkir yang kosong, dan ke setiap masing-masing cangkir dituangkan kopi sebanyak 1,5 sendok teh. Setelah mengaduknya rata, Pak Profesorpun segera menuangkan kedua cangkir kopi itu ke dalam toples kerupuk, yang tentu saja segera mengisi ruang-ruang kosong yang disisakan oleh pasir tadi. Semua mahasiswanyapun tertawa..

“Sekarang”, kata Pak Profesor ketika ketawa para mahasiswanya telah reda, “Saya ingin anda mengenali bahwa toples kerupuk ini menggambarkan kehidupan anda. Bola-bola pingpong adalah hal-hal yang paling penting dalam kehidupan anda - keluarga anda, anak-anak anda, kesehatan anda, teman-teman anda dan hobby-hobby anda - dan jika selain itu semuanya hilang, kehidupan anda masih tetap penuh.

Kelereng-kelereng itu menggambarkan hal-hal lainnya yang juga penting seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil anda.

Pasir menggambarkan hal-hal lainnya - yaitu hal-hal kecil. “Jika anda memasukkan pasir pertama kali ke dalam toples”, ia menambahkan, “maka tidak akan ada ruang kosong buat bola-bola pingpong dan kelereng-kelereng. Hal yang sama berlaku bagi kehidupan anda. Jika anda meluangkan banyak waktu hanya untuk memikirkan hal-hal kecil dalam kehidupan anda, maka tidak akan ada ruang untuk hal-hal yang penting bagi kehidupan anda”.

“Perhatikan hal-hal yang sangat penting bagi kebahagiaan anda. Luangkan waktu untuk anak-anak anda. Luangkan waktu dengan orangtua anda. Kunjungi kakek-nenek anda. Ambil waktu luang untuk melakukan cek kesehatan. Ajaklah pasangan anda untuk makan malam di luar rumah. Kerjakan 18 hal penting lainnya, seperti membersihkan rumah dan membuang sampah. Perhatikan bola-bola pingpong terlebih dahulu - yaitu hal-hal penting yang benar-benar perlu. Tentukan prioritas anda. Hal-hal lainnya hanyalah pasir”.

Salah satu mahasiswa Pak Profesor pun mengangkat tangan dan bertanya melambangkan apa kopi itu ? Pak Profesor tersenyum dan berkata, “Senang anda telah bertanya”..

“Kopi itu hanya menunjukkan kepada anda bahwa tidak peduli seberapa penuh pun kehidupan anda kelihatannya, selalu ada ruang untuk satu dua cangkir kopi untuk diminum bersama teman-teman”.

Silahkan ceritakan posting ini dengan teman-teman anda yang terdekat.

Saya, di blog ini, baru saja melakukannya…

Tidak ada komentar: